Monday, 9 October 2023


MATERI ANALISIS PUISI/KELAS XII/2023

ANALISIS LIRIK LAGU "ibu" IWAN FALS

 Perintah: 
1. Kerjakan secara individu dan tuliskan hasil analisis Anda di selembar kertas!
2. Tuliskan nama dan kelas!
3. Setelah selesai, dikumpulkan ke Bu Endah.



1. Unduh lagu berjudul "ibu" iwan fals berikut (jika ingin mendengarkan lagunya)!

    unduh lagu gratis ibu

2. Bacalah lirik lagu berjudul "Ibu" berikut!
    
    (Lirik lagu)
   Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
   Lewati rintang untuk aku anakmu
   Ibuku sayang masih terus berjalan
  Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

  Seperti udara... kasih yang engkau berikan
  Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

  Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
  Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
  Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
  Dengan apa membalas...ibu...ibu....

  Seperti udara... kasih yang engkau berikan
  Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

3. TUGAS: BUATLAH PARAFRASE LIRIK LAGU TERSEBUT!


SELAMAT MENGERJAKAN

21 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
      Lewati rintang untuk aku anakmu
      Ibuku sayang masih terus berjalan
      Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

      Seperti udara... kasih yang engkau berikan
      Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

      Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
      Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
      Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
      Dengan apa membalas...ibu...ibu....

      Seperti udara... kasih yang engkau berikan
      Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

      Makna lambang/simbol:
      - Jalan : Kehidupan
      - Rintang : Kesulitan atau hambatan dalam kehidupan
      - Berjalan : Menjalani kehidupan
      - Darah : Penderitaan hidup
      - Udara : Tak terbatas
      - Doa-doa : Harapan menginginkan sesuatu
      - Membalas : Keinginan untuk membahagiakan ibu

      Muh. Akram
      Rakha Alfisatryo
      XII-3

      Delete
    2. tidak secepat itu antonio

      Delete
  2. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    ( Ribuan kilo jalan : Perjalanan panjang kehidupan )
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    ( Rintang : Halangan dan tantangan )
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    ( Masih terus berjalan : Selalu berjuang )
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    ( Penuh darah, penuh nanah : Lelah dan letih )
    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    ( Seperti udara : Tidak ada habisnya)
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    (Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu : ingin merasakan kasih saying)
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    (Masa kecil dulu: masa lalu)
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    (Baluri sekujur tubuhku: selalu menyertai ku)
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Rizky ABP / XII-3/23
    Siti Shabrina /XII-3/26

    ReplyDelete
  3. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh (ribuan kilo perjuangan yang kutempuh)
    Lewati rintang untuk aku anakmu (melewati masalah atau halangan untuk aku anakmu
    Ibuku sayang masih terus berjalan (Ibuku sayang masih terus berjuang)
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah (walau jalan hidup, penuh darah penuh nanah)

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan (Seperti nyamannya kesejukan kasih saying yang engkau berikan)
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu (Ingin kudekat dan meangis di dekatmu)
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu (Seperti ssat masih kecil dulu yang tertidur di dekatmu)
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku( lalui doa-doa memberikan sekujur tubuhku
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....(bagaimana caranya aku balas ibu)

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan(Seperti nyamannya kesejukan kasih saying yang engkau berikan)
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu(tidak bisa aku membalas segala perjuanganmu)

    Jalan: perjuangan
    Rintang: masalah,halangan
    Terus Berjalan: terus berjuang
    Tapak kaki: jalan hidup
    Udara: nyamanya kesejukan
    Pangkuanmu: posisi, berada didekatmu
    Baluri: memberikan

    JOESCANO R.P(XII-3/10)
    SILAMBA, LIAN M(XII-3/25)

    ReplyDelete
  4. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
       Lewati rintang untuk aku anakmu
       Ibuku sayang masih terus berjalan
      Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

      Seperti udara... kasih yang engkau berikan
      Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

      Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
      Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
      Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
      Dengan apa membalas...ibu...ibu....

      Seperti udara... kasih yang engkau berikan
      Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    RIBUAN KILO JALAN : Perjalanan kehidupan
    RINTANG : cobaan dan tantangan
    SAYANG : yang tercinta
    BERJALAN : berjuang
    TAPAK KAKI PENUH DARAH PENUH NANAH : banyak pengorbanan yang dilakukan
    UDARA : tiada habisnya atau tak terbatas
    KASIH : rasa sayang
    MEMBALAS : memberikan kembali
    PANGKUANMU : di dekat mu / di pelukanmu
    SAMPAI AKU TERTIDUR : sampai aku tenang
    MASA KECIL : masih kanak-kanak
    BALURI : menyertai
    SEKUJUR TUBUHKU : seluruh hidupku

    Perjalanan hidup yang dilalui oleh ibu melewati banyak cobaan untuk anaknya, ibu yang tercinta akan selalu berjuang untuk anaknya walau banyak pengorbanan yang harus dilakukan .
    Kasih sayang ibu tidak ada habisnya , aku tak akan mampu mengembalikan apa yang telah ibu lakukan .
    Di saat aku dalam kesusahan ibu selalu ada menolong dan membantuku hingga aku tenang dan tidak ada lagi masalah bagai masa anak-anak yang tidak tahu apa-apa , ibu selalu mendoakanku hingga aku tak tahu harus membalas budinya dengan cara apa.
    Kasih sayang ibu tidak ada habisnya , aku tak akan mampu mengembalikan apa yang telah ibu lakukan.

    M ARSHAN BASYAIR RACHMAN 16 / XII-3
    MUH DZAKY SURYA HIDAYAT 17 / XII-3

    ReplyDelete
  5. silakan kalian saling mengoreksi komentar punya teman Anda

    ReplyDelete
  6. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    (perjalanan hidup yang engkau tempu)
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    (menjalani keluh kesah hanya untuk anakmu)
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    (ibu yang masih berjuang hingga sekarang)
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    (walau penuh rasa sakit, penuh penderitaan, dan luka)

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    (kasih yang tak lekang oleh waktu yang kau berikan padaku)
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    (takkan bisa terbayar jasa mu ibu ku )

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    (aku ingin kembali kehadapanmu dan menangis karna sedih)
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    (hingga aku terlelap, seperti dahulu)
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    (yang doamu selalu menyertai kehidupanku)
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....
    (tak ada yang bisa kulakkukan)

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    (seperti kasih sayang mu yang tak ada habisnya)

    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    (tak bisa ku ganti)

    BIMA INDRASWARA DJATI (XII-6/9)
    IIN NURSEPTYANI WULANDARI (XII-6/14)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ribuan kilo bukan perjalanan hidup, tetapi kisah hidup/kisah kehidupan seorang ibu yang dialaminya setiap hari

      Delete

  7.    Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    (Ribuan kilo : Perjuangan dalam hidup yang lama)
       Lewati rintang untuk aku anakmu
    (Rintang : Cobaan dan tantangan )
       Ibuku sayang masih terus berjalan
    (Terus berjalan : terus berjuang , tidak menyerah )
      Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    (tapak kaki : lika liku hidup)
    (penuh darah penuh nanah : penuh akan cobaan yang berat dan sulit dilewati )

      Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    (seperti udara : diberikan tanpa imbalan dan ikhlas karena ingin)
      Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    (membalas: memberikan kembali apa yang telah diberikan)

      Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    (pangkuanmu : di dekatnya, di sisinya)
      Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    (tertidur : melupakan permasalahan dan merasa tenang)
      Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    (baluri : mengiringi,menyertai )
    (sekujur tubuhku : diriku )
      Dengan apa membalas...ibu...ibu....

      Seperti udara... kasih yang engkau berikan
      Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Perjuangan hidup yang lama dilewati seorang ibu melalui berbagai cobaan dan tantangan yang menyulitkan. Seorang ibu akan tetap berjuang walaupun dirinya harus melewati lika liku hidup yang penuh akan cobaan berat untuk dilewati.
    Seorang ibu ikhlas tanpa mengharapkan balas kasih sayang yang ia berikan. Diriku tidak dapat memberikan kembali apa yang telah ia berikan kepadaku.
    Diriku hanya ingin meminta dan menangis di sisinya hingga diriku lupa akan masalah dan merasa tenang seperti diriku kecil dulu. Doa-doanya selalu menyertai diriku selalu.
    Diriku tidak tau cara membalas jasa yang telah ibu berikan.

    Raafi Haidar A. XII-6/27
    Andras Ilham P. XII-6/06

    ReplyDelete
  8. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Ribuan Kilo Jalan : Semua hal yang telah beliau lakukan
    Rintangan : Tantangan yang diadapat untuk selama mengasuh
    Sayang : yang tercinta
    Berjalan : Berjuang untung memenuhi
    Tapak kaki penuh darah penuh nanah : Tetap berjuang walaupun harus berkorban banyak
    Udara : Tak terbatas apapun
    Membalas : Memberikan kembali
    Pangkuan mu : Disamping mu
    Sampai Aku Tertidur : Sampai aku merasa tenang
    Sekujur tubuhku : seluruh hidupku

    Nuris M. P. ( XII - 6 / 26 )

    ReplyDelete
  9. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    Ribuan Kilo jalan : perjalanan panjang kehidupan mulai dari anak lahir hingga tumbuh dewasa
    Rintang : tantangan dan cobaan dalam menghadapi realita kehidupan
    Masih terus berjalan : tetap tegar dan sabar dalam menjalani lika-liku kehidupan
    Tapak kaki penuh darah penuh nanah : penderitaan yang menghambat aktivitas
    Seperti udara kasih yang kau berikan : sebuah kecintaan yang selalu ada tidak kunjung pudar
    Ingin kudekat dan menangis dipangkauanmu: Keinginan untuk mencurahkan kegelisanan kepada seseorang
    Sampai aku tertidur: HIngga perasaanku merasa nyaman dan tentram
    Masa kecil : Masa ketika masih belia
    Doa- doa baluri : Harapan seseorang yang selalu menyertai seseorang yang dituju
    Dengan apa membalas : Tidak ada apapun yang dapat menggantikan jasanya

    Perjuangan panjang seorang ibu yang mengasuh anaknya sejak dari lahir sampai tumbuh dewasa. Walaupun ditengah jalannya mendapat banyak cobaan dan realita kehidupan, akan tetapi ibu tetap sabar dan tabah dalam menghadapinya dan terus melanjutkan perjuangan membesarkan anaknya. Penderitaan berkepanjangan yang menghambat aktivitas ibu tidak dihiraukan dan tetap memberi kasih sayang yang tulus dan melimpah kepada anaknya.

    Keinginan seorang anak untuk mencurahkan kegelisanan kepada ibunya. Mecurahkan isi hatinya hIngga perasaanya merasa nyaman dan tentram seperti masa belia dulu. Doa yang senantiasa dipanjatkan seseorang anak yang selalu menyertai ibunya tak akan mampu menggantiikan jasa jasa seorang Ibu.

    Adyan Pamungkas (XII-6/2)
    Mohammad Fandy (XII-6/19)

    ReplyDelete
  10. Ibu

    Ribuan kilo jalan (perjuangan hidup yang panjang) yang kau tempuh (lewati atau alami)
    Lewati rintang (halangan atau hambatan) untuk aku anakmu
    Ibuku sayang masih terus berjalan (berjuang)
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah (menderita)

    Seperti udara (tiada habisnya)… kasih (rasa sayang) yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas (membayar jasa)…ibu…ibu

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu (di naunganmu atau di dekatmu)
    Sampai aku tertidur (nyaman), bagai masa kecil dulu
    Lalu doa-doa (harapanmu) baluri sekujur tubuhku (menyertaiku)
    Dengan apa membalas (membayar jasa)…ibu…ibu....

    Seperti udara (tiada habisnya)... kasih (rasa sayang) yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas (membayar jasa)...ibu...ibu

    Parafrase:
    Perjuangan hidup yang panjang yang dialami seorang Ibu
    Melewati berbagai hambatan untuk anaknya
    Ibu tetap berjuang
    Walaupun mengalami penderitaan

    Rasa sayang yang diberikan tiada habisnya
    Aku tidak mampu membayar jasa seorang Ibu

    Aku ingin berada di dekatmu
    Sampai aku merasa nyaman seperti dulu
    Harapanmu selalu menyertaiku
    Harus dengan apa aku bisa membayar jasamu

    Rasa sayang yang diberikan tiada habisnya
    Aku tidak mampu membayar jasa seorang Ibu

    Fadila Budiyaningrum (XII-12/9)
    Helena Fiorentina (XII-12/11)

    ReplyDelete
  11. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    (ribuan kilo jalan : perjalanan panjang kehidupan dengan bermacam pengalaman)
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    (rintang : halangan dan tantangan)
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    (masih terus berjalan : selalu berjuang)
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    (penuh darah, penuh nanah : penuh dengan hambatan dan penderitaan)
    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    (seperti udara : tak pernah habis)
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    (membalas : mengganti atau memberikan kembali semua jasa yang telah diberikan)

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    (kudekat dan menangis di pangkuanmu : kembali pada ibu dan mencurahkan segala kegundahan di sisinya)
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    (tertidur, bagai masa kecil dulu : nyaman seperti pada masa lalu)
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    (baluri sekujur tubuhku : doa yang selalu dipanjatkan ibu demi anaknya)

    Dengan apa membalas...ibu...ibu....
    (membalas : mengganti semua jasa ibu)
    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    (seperti udara : tak pernah habis kasih sayang seorang ibu)
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    (tak mampu mengganti jasa ibu)

    dianalisis oleh :
    Dira Agusti (08/XII-12)
    Salma Nafisah (27/XII-12)

    ReplyDelete
  12. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    Banyak pengalam kejadian yang telah kau alami
    Melewati banyaknya cobaan dan masalah untu aku anakmu
    Ibuku yang aku sayang masih terus menjalani kehidupan
    walaupun lelah dan banyak penderitaan

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

    tidak bisa dihitung berapa banyak rasa sayang ibu kepadaku

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....

    ingin kudatangi dan mencurahkan perasaanku di dekatmu
    Sampai aku merasa nyaman layaknya aku kecil dulu kala
    Kemudian banyak doa kau ucapkan untuk diriku
    Tidak bisa aku menggantinya

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu



    m.farrel h.
    rafidhan G.P

    ReplyDelete
  13. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    (Ribuan kilo jalan : Kehidupan )
    (Tempuh: dijalani, dialami)
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    (Rintang : tantangan dan kesulitan hidup )
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    (masih terus berjalan : tidak menyerah )

    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    (tapak kaki : keadaan sang ibu)
    (penuh darah penuh nanah : penuh akan penderitaan )

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    (udara : melimpah tak terbatas apa pun)
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    (membalas: memberikan sesuatu yang setara dengan apa yang telah diterima)

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    (menangis: mencurahkan keluh kesah)
    (pangkuanmu : di dekatnya, di sisinya)
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    (tertidur : melupakan segala permasalahan)
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    (baluri : menyertai )
    (sekujur tubuhku : diriku )
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....

    Parafrase:
    Kehidupan panjang yang telah dijalani ibu, yang mana terdapat banyak tantangan dan kesulitan hidup namun tetap dijalani demi anaknya. Ibu tidak menyerah membesarkan anaknya meskipun sudah mengalami banyak penderitaan.
    Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tak terbatas apa pun. Sehingga seorang anak tidak mampu memberi sesuatu kepada ibunya yang setara dengan apa yang telah diberikan ibu padanya.
    Sang anak ingin mencurahkan segala keluh kesah kepada ibunya, sampai ia merasa tenang dan melupakan segala permasalahan, seperti di masa kecil dulu. Doa-doa yang dipanjatkan ibu akan menyertai anaknya. Apa pun yang diberikan anak kepada ibunya tidak akan mengimbangi apa yang telah diberikan ibu padanya.

    Dennisa Galuh (XII-6/11)
    Latifah Dwi Ratna (XII-6/16)


    ReplyDelete
  14. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    *Perjuangan kehidupan panjang yang telah ibu alami
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    *Melawan semua masalah hidup untuk anaknya
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    * Ibu yang aku sayangi masih terus berjuang
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    *Meski harus mengalami banyak penderitaan

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    *Tidak ada habisnya kasih sayang yang ibu berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    *Aku tidak mampu untuk mengganti jasa ibu

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    * Keinginan untuk selalu dekat dengan ibu dan berbagi kesedihan dengan ibu
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    * Sampai aku merasa nyaman seperti di masa kecil
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    * Dan ibu pun selalu mendoakanku setiap saat
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....
    * Aku tidak tau cara untuk mengganti jasa ibu

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    * Tidak ada habisnya kasih sayang yang ibu berikan
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    * Aku tidak mampu mengganti jasa ibu

    Arief Dwi Dharmawan XII-10
    Denny Wong Ruitan XII-10

    ReplyDelete
  15. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    *Sudah banyak kehidupan yang kau jalani
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    *Melewati semua masalah kehidupan untuk anakmu
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    *Ibuku masih terus menjalani kehidupan
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    *Meskipun engkau sakit dan lelah

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    *Sangat banyak kasih sayang yang kau berikan kepadaku
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    *Tak mampu aku membalas ibuku

    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    *Ingin aku bersamamu dan menceritakan segalanya kesedihan kepadamu
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    *Sampai aku tak bisa melakukan apapun, seperti saat bayi
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    *Kau selalu mendoakanku
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....
    *Aku tak tahu membalas dengan apa untuk ibu

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    *Kasih sayang yang engkau berikan sangat banyak
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    *Aku tak mampu membalas mu ibuku

    Bagas Umam XII-10

    ReplyDelete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  17. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    ( Perjalanan hidup yang ditempuh)
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    ( Menghadapi semua masalah hanya demi kepentingan anaknya )
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    (Seorang ibu yang masih berjuang hingga sekarang )
    Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
    ( Meskipun lelah letih, dan terluka tapi masih berjuang )

    Seperti udara... kasih yang engkau berikan
    ( kasih yang diberikan seorang ibu tiada henti )
    Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
    ( Tidak akan bisa memberi kasih sayang seperti ibu )
    Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
    (Aku ingin dekat denganmu karna sedih )
    Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
    ( Hingga aku lelah sampai tertidur, seperti dahulu )
    Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
    (doa-doa mu yang selalu menyertai kehidupanku
    Dengan apa membalas...ibu...ibu....
    ( Tidak ada yang bisa kulakukan untuk ibu)

    MUHAMMAD RIZQI WIRA UTAMA BAIHAQI PUTRA ( Xll-10/27)
    DIANY AYUNDRA (XII-10/9)
    STEVANIE CHLIONIKA PONDALOS (XII-10/30)


    ReplyDelete

  TUGAS PRODUKSI BIOGRAFI TOKOH DI INDONESIA 1. Setiap siswa membuat biografi tokoh sesuai dengan nomor presensi (pembagian tokoh terlampir)...